Jumat, 07 Februari 2014

Artikel Usaha Tokek



Usaha Tokek
                Tokek merupakan hewan melata yang mirip dengan cicak, bahkan habitatnya juga memiliki kesamaan yaitu berada di pohon atau di dinding. Tapi, tokek lebih banyak di temukan dipohon –pohon serta sering mengeluarkan suara. Hewan ini dinamakan begitu karena sesuai dengan suara yang ia keluarkan sehingga masyarakat kebanyakan memanggilnya tokek. Yang membedakan tokek dengan cicak adalah dari segi badan tokek lebih unggul daripada cicak. Tubuh tokek dapat mencapai panjang lebih dari 4 m bahkan lebih. Di daerah saya ada yang lebih dari 4 m, bahkan tokek ini tidak dapat di byangkan sebelumnya dan mustahil bila merpercayainya. Tapi  jika memang rumor yang menyebar sudah meluas dan banyak yang meyakini maka saya pun juga percaya. Menurut kabar yang beredar, yang berniat adalah perusahaan pembuat kaca anti peluru dan juga katanya sebagai obat AIDS. Walaupun penelitian belum ada pergerakan yang pasti sehingga memang belum banyak yang percaya akan kabar tersebut.
                Tetapi, kenapa penelitian itu sampai sekarang belum menemukan ketentuan positif tentang tokek itu. Mungkin saja Allah SWT belum menghendaki hal tersebut dan suatu saat rahasia pun akan terbongkar. Yang pasti adalah tokek dengan ijin Allah SWT dapat menyembuhkan penyakit asma dan penyakit kulit. Dulu didaerah saya pada sekitar tahun 2007 banyak pengepul tokek yang mencari hewan melata ini sampai ke dalam kebun – kebun yang pepohonannya lebat. Demi memperoleh hasil yang memuaskan mereka mencari tokek sampai malam. Tetapi tetap saja hasilnya sama yang paling besar adalah sekitar 4 ons, itu saja hanya beberapa orang yang dapat memperolehnya. Pada saat itu ayah saya mencoba sebagai penerima tokek. Banyak orang yang menjualnya ke pada ayah saya. Walaupun ukurannya kecil maupun sedang ayah saya tetap menerima hewan tersebut dan membayar perekor rata – rata sepuluh ribu. Harga yang lumayan untuk para penduduk desa seperti kami. Namun itu tidak berlangsung lama setelah datang kabar ada yang berhasil memperoleh hewan tersebut yang ukurannya sebesar buaya.
                Banyak yang tidak percaya akan hal tersebut tetapi juga banyak pula yang mempercayai hal itu. Katanya kabar tersebut sudah menyebar luas ke berbagai penjuru daerah. Memang sulit mempercayai hal yang belum pernah kita lihat buktinya diri kita sendiri. Namun, di daerah kami sudah biasa mempercayai hal – hal yang bersifat metafisika(gaib). Tapi ternyata memang dulu pernah tersirat kabar bahwa di daerah kalimantan ada yang pernah menemukan tokek seberat 64 kg. Tokek tersebut besarnya sama dengan perbandingan antara seekor buaya dewasa yang buas. Memang banyak yang tidak percaya akan hal semacam itu, namun media juga ada yang mengabadikan kejadian itu. Dalam kata lain hewan tersebut memang benar – benar ada dan menurut kabar tokek itu merupakan tokek yang akan punah karena hanya sedikit serta mungkin satu – satunya tokek besar yang dapat terlihat didunia ini. Sang penemu tersebut merupakan warga malaysia yang tempat tinggalnya antara perbatasan hutan kalimantan. Tokek ini akhirnya terjual dengan harga 179 miliar oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang obat – obatan. Memang, negara tetangga juga sedang gencar – gencarnya melakukan penelitian mengenai AIDS dengan menggunakan media tokek saat itu. Sedangkan pada masa itu harga pasaran tokek sedang tak menentu. Kadang tokek dengan bobot yang berat dihargai sangat mahal sedangkan tokek yang beratnya rata – rata yaitu kurang dari 3-4 ons akan menyusut drastis.
                Wajar saja berat tokek yang rata – rata tidak sebanding dengan berat tokek yang standar. Itu karena si pengepul enggan menunggu berat tokek menjadi tinggi dan hal semacam itu perlu memakan waktu yang lama. Serta juga pasti mereka akan merasa rugi apabila mereka harus merawat tokek tersebut karena perawatannya yang lumayan sulit. Dari berbagai pengalaman yang sudah – sudah memang saya dapat menarik suatu kesimpulan bahwa menjadi pengusaha tokek perlu usaha yang sangat keras. Karena menjadi pengusaha tokek harus memiliki jiwa pertanggung jawaban yang besar dan perlu banyak kesabaran serta ketlatenan tinggi. Dalam usaha tokek menurut saya sendiri agar kita sukses sebenarnya itu mudah apabila kita mempunyai niat dan tekad yang kuat. Sebab memulai usaha itu mudah contoh saja saya sendiri, dari penangkapan tokek sampai pemeliharaan saya sudah melewati masa – masa itu. Tetapi yang kurang adalah cara perawatannya, saya kurang memperhatikan itu sehingga sangat berpengaruh pada tokek – tokek itu. Sebenarnya semua tahap itu penting agar proses barjalan lancar bahkan lebih cepat bila menjalani tahap itu dengan baik. Cara perawatan itu penting karena berpengaruh langsung pada tokek – tokek itu. Karena saat itu saya hanya sekedar mencoba saja dan ingin menambah pengalaman serta untuk mengisi liburan sekolah. Yang salah yaitu saya kurang mengurus tokek yang jumlahnya lebih dari 8 ekor karena pada saat itu saya hanya memiliki kandang 1 itu juga belum sepenuhnya dapat digunakan karena masih tahap uji coba. Dengan melihat keadaan yang seperti itu tidak ada cara lain saya putuskan untuk melepaskan beberapa tokek itu. Saya pilih dan menyeleksi setiap tokek yang akan saya ambil agar tidak memakan waktu lama. Dulu banyak tokek yang saya buang percuma karena ukurannya yang sangat kecil. Hanya tersisa beberapa tokek yang lumayan untuk saya kembang biakkan.
                Kandang pertama yang saya buat ialah kandang yang berdesain kawat kecil – kecil agar tokek tersebut sulit keluar dan udara dapat leluasa masuk. Desainnya terkesan sederhana hanya membutuhkan waktu tak kurang sehari membuatnya. Dalam pengerjaan saya juga tidak sendiri saya dibantu dengan teman. Setelah kandang selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah mencari tokek. Ini menurut saya langkah yang mudah bahkan menyenangkan karena juga tidak memakan banyak modal hanya dengan mencari di kebun. Dalam kasus ini yang saya kembangkan adalah tokek pohon bukan tokek rumah. Jadi memang gampang – gampang susah apabila tempat dan keadaan tidak mendukung atau tidak sesuai maka akan sulit. Disini kenapa saya memilih tokek pohon ? karena seperti yang saya sebutkan. Keadaan didaerah saya masih terkesan asri banyak pepohonan yang tinggi dan usianya juga sangat tua. Maka sangatlah mudah untuk memperoleh hewan tersebut. Yang saya perlukan untuk menangkap buruan saya adalah kayu atau bekas pancingan kemudian diberi senur yang tipis namun kuat(senur layang – layang). Itu bertujuan agar tali tersebut tidak mudah lepas dari gerakan tokek yang lincah. Perlu usaha yang keras agar memperoleh tokek yang lumayan, sesekali kami harus memanjat pohon agar terlihat jelas dimana tokek itu.
                    Hari pertama pencarian lumayan semua berjalan dengan lancar dan kami mendapat hasil. Ternyata masih banyak tokek yang mendiami pohon – pohon yang kami kira sulit untuk mendapatkannya. Dari hasil itu kami taruh ke dalam kandang yang baru kami buat. Catatan yang perlu di tekankan adalah taruhlah tokek – tokek itu jauh dari jangkauan manusia. Agar tokek itu tidak mudah stres dan mempercepat perkembangbiakannya. Tempat yang saya gunakan untuk menaruh kandang itu yaitu di dalam rumah nenek saya yang tidak di huni lagi. Tempat yang sesuai karena sepi dan tertutup terhindar dari hujan serta cahaya matahari langsung. Dimalam itu saya langsung memperhatikan tokek tersebut dari luar rumah. Lalu terdengar suara yang mengagetkan ternyata tokek itu berbunyi. Entah apa yang menyebabkan tokek itu berbunyi agar tau apa yang terjadi saya dan teman saya mengeceknya. Ternyata tampak putih kecil di samping pintu kandang dan setelah dilihat – lihat itu adalah telur. Kami tidak sengaja memperoleh tokek yang sedang hamil dan dalam masa – masa bertelur. Sempat kami senang karena baru pertama mencoba memelihara tokek tiba – tiba mendapat telurnya juga. Tapi setelah kami amati berhari – hari telurnya tidak kunjung menetas. Terpaksa kami menyeleksi tokeknya dan membuat kandang yang baru untuk memisahkan tokek – tokeknya. Sebab saya melihat kondisi yang mencengangkan, tokek didalam kandang banyak yang kurus kering berada dalam persembunyian. Itu yang saya khawatirkan, ternyata hanya beberapa tokek yang mau memakan jangkrik yang saya berikan setiap harinya. Kemudian setelah saya pisahkan dan membuat kandang baru saya berfikir untuk mencari tokek yang besar – besar saja. Lalu kami mulai mencari tokek yang kami butuhkan dari berbagai pohon kami seleksi satu persatu akhirnya kami menemukannya lagi. Lumayan, ukurannya lebih besar dibandingkan tangkapan lain dan dirasa kami cukup kamipun selesai mencari.
                Sekali lagi saya membuat kandang kali ini saya akan membuat kandang dari kayu semua dan hanya ditambah beberapa kawat kandang yang dulu. Kandang yang dulu saya bongkar lalu saya hanya memelihara tokek yang lumayan – lumayan saja. Kenapa saya bilang lumayan karena terlihat besar tetapi beratnya tidak seberapa. Hanya tiga ekor saja yang saya rawat hampir saya lupa sebelumnya juga saya sudah membuat kandang yang terbuat dengan kawat. Tetapi saya letakkan di pojok tembok dan memakunya. cukup sederhana bukan... tapi sama saja hasilnya tokek tersebut malah tidak mau makan jika disuapi saja baru ia mau makan. Setelah kandang kayunya siap saya pindahkan satu persatu tokek tersebut kedalam kandang. Alhasil setelah beberapa hari melakukan perawatan dan yang didapat saya lihat tidak ada perkembangannya.
KESIMPULAN
                Kelemahan dari beberapa metode yang saya lakukan itu banyak. Mungkin kalian juga memikirkannya dan itu memang benar. Kesalahan – kesalahan saya yaitu :
1.       Niat kurang dan dari kandang yang saya buat kurang luas dari segi panjang maupun lebar.
2.       Cara memberimakan kurang efektif. Mkanan agar tokek cepat bertambah berat adalah protein yaitu serangga seperti jangkrik. Mka dari itu kita harus selalu menambahkan jangkrik untuk makanan pokok. Kenapa saya salah itu karena saya berfikir hanya dengan membeli jangkrik setiap satu minggu sekali akan mudah. Ternyata tidak, justru malah sebaliknya saya malah sulit dalam mengembangbiakannya. Seharusnya kita buat dahulu suatu peternakan jangkrik sendiri agar dapat mudah kita peroleh. Jika kita melakukan cara yang pernah saya lakukan hanya akan membuang uang yang percuma saja. Mudah untuk membuat ternak jangkrik, yang dibutuhkan hanya tempat yang luas dan bibit jangkrik. Dan pastilah hasil yang diperoleh akan cepat hanya beberapa bulan kita akan memanen jangkrik. Apabila ternak jangkrik yang dibuat sudah berkembang maka semakin mudah membangun dan mengembangbiakan tokek.
3.       Harusnya saya mencari tokek yang besar – besar saja dari dulu. Agar dapat mengembangbiakan lebih cepat dan memerlukan sedikit lebih cepat waktu dibanding yang sedang/rata – rata.
4.       Harus mengerti tokek dan tahu cara membedakan jenis kelamin. Karena saya tadi tidak menjelaskan cara mengenali jenis kelamin tokek, maka saya akan sedikit memberitahu. Ciri – cirinya mudah saja hanya menengok ke bagian bawah. Tepatnya di lubang pembuangan kita buka sedikit apabila ada benjola kecil yang terlihat panjang / aneh maka itu adalah jantan. Sedangkan apabila kita tidak menemukan benjolan itu maka berarti tokek itu betina. Dari segi ukuran betina lebih unggul dibandingkan jantan. Tetapi juga tidak jarang ada pejantan yang ukurannya lebih besar namun saya menjelaskan secara umumnya saja.
5.       Harus memiliki pasar tokek (pengepul tokek) agar setelah kita berhasil mengembangbiakannya akan mudah menjualnya. Karena kasus diatas saya belum memperoleh penepul tokek yang pasti dan karena juga saya hanya sekedar mencoba. Jadi belum dianggap berhasil dalam usaha tokek.
6.       Tanggung jawab dan berdoa.


Dari ulasan yang telah saya tulis diatas semoga saja dapat mengubah dan memperbaiki setiap kekurangan yang ada. Khususnya yang baru pertamakali terjun ke dunia usaha tokek semoga dapat memperoleh ancang – ancang/strategi dalam berusaha. Memang segala usaha harus dilandasi dengan niat yang tulus dan jangan berharap untuk kepentingan diri sendiri. Apabila berusaha berdasarkan niat yang hanya kepentingan diri sendiri maka sia – sia saja. Harus karena alasan kuat agar semua yang kita usahakan menghasilkan sesuatu keberhasilan yang pasti. Serta jangan ragu untuk bekerja sama dengan banyak kalangan agar informasi yang kita inginkan dapat diperoleh dengan mudah. Sebenarnya banyak yang belum saya tuliskan mengenai tokek baik yang kelebihannya maupun kekurangannya. Tapi karena mungkin sekedar ini saja di rasa cukup saya sudahi saja. Semoga bermanfaat... dan jangan pernah ragu mencoba hal baru...